One Way Trip (2016)



Wow…salam jumpa lagi semua? Hehehe… saya datang lagi nih, nah untuk kesempatan kali ini kita akan mereview sebuah film yang bertema persahabatan, hahaha…ngomong-ngomong membicarakan tentang persahabatan itu terkadang gak ada habis-habisnya yah? Benar tidak? Yah, kecuali kalau situ gak punya sahabat kali hehehe…dan jangan bilang lo’ punya sahabat yang sangat dekat sama lo’ sebelum kalian dikirain homo huahahaha, beneran nih guys ini juga pernah author alamin tapi gue mah nyantai aja kali dikiran begono emang mereka aja sirik gak punya teman karib kayak gue hehehe. 

Tapi itu udah lama banget guys karena author hanya punya satu teman karib itu pun pas author masih jaman TK sampe SMA bayangin aja lo’yah! Saat kalian lahir dan saat pertama kali mengenal manusia selain emak bapak sama sister and brother lo, kalian cuman kenal dia, bermain sama dia, punya baju dan mainan yang sama sama dia, saat disunat juga bersamaan, kalau kalian marahan ntar nyokap dia datang ke rumah lo bertanya kenapa kamu gak mau main sama dia? Abis itu nyokap lo suruh kamu kesana buat saling minta maaf. Belum lagi kalau kalian sekolah di tempat yang sama sejak TK sampe SMA dan kalian satu kelas pula yakin dan percaya kalian tidak bakalan punya banyak pilihan selain memilih dia sebagai teman lo’ sumpah dah gue itu udah ngalamin yang kayak ginian. Tapi sayang nih guys kita udah lost contact sekarang kerena dia udah pindah dan saya juga udah pindah, saya selesai SMA lulus Universitas lewat SBNPTN terus berangkat ke kota yang jauh dari rumah buat melanjutkan kuliah, sedang dia lulus institusi kepolisian dan bertugas nun jauh di ujung Indonesia sana, awal-awalnya kita masih sering tukar informasi lewat facebook dan mesege tapi sekarang udah gak pernah guys jadi sedih nih! hiks…hikss…hiksss…cemen baget lo’nangis hehehe. Setelah itu guys author udah gak pernah dapat teman karib seperti dia atau paling tidak yang agak mendekati persahabatan kami hehehe, yang ada author hanya dapat teman-teman palsu semua heemmmm gak asik banget nih endingnya…
Nah! kebetulan saya kemarin dapat film baru nih coy! Judulnya itu One Way Trip film ini sendiri guys rilis pertama kali pada tanggal 3 Oktober 2015 tapi hanya untuk pemutaran di ajang festival saja, namun pemutaran perdana di bioskop baru dilaksanakan pada tanggal 24 Maret tahun 2016 ini. Film arahan sutradara Choi Jung-yeol ini memang cukup pelik karena mengangkat kisah yang menurut author begitu tragis dan kejam, meski hanya berdurasi sekitar 95 menit film ini luar biasa membawa author menyelam dalam fantasi pahitnya dunia nyata yang tidak bisa diabaikan, meski tidak persis sama dengan cerita ini tapi kejadian dalam film ini menyadarkan author bahwa hidup ini keras dan brutal, berbeda dengan angan-angan author sendiri ketika masih tinggal bersama dengan kedua orang tua author, dimana saya membayangkan bahwa hidup ini sangat indah tapi saya kemudian mengambil pikiran saya kembali bahkan sudah sangat lama sebelum author menemukan film ini,

dan akumulasi setiap kejadian nyata yang author alami dalam hidup, memberikan kesimpulan kepada saya bahwa tidak ada sesuatu yang benar-benar tulus di dunia ini selain apa yang kita dapatkan dari kedua orang tua kita sendiri, selebihnya itu semua kepalsuan demi memuaskan kepentingan, bahkan jika anda sendiri telah berusaha sekuat tenaga untuk tulus, tapi terkadang dunia tidak memberikan kesempatan kepada anda untuk menunjukkan betapa sebenarnya anda ingin tulus, kenapa demikian karena memang kebanyakan mereka sudah kejam dan egois secara membabi buta dan itu sudah tidak bisa terobati karena memang sudah sifat alami mereka sudah seprti itu. Film yang berasal dari negeri gingseng ini di produseri oleh Lim Soon-Rye dan mendistribusikannya lewat CJ Entertainment berhasil menembus box office dengan total pendapatan sebesar  $1, 4 jt .
Berkat peran para aktor-aktor muda ternama korea sebut saja Kim Joon-Myun (Sang-Woo), Ji Soo (Yong-Bi), Ryu Jun-Yeol (Ji-Gong), Kim Hee-Chan (Dong-Man), tidak heran jika mereka bisa menyabet beberapa penghargaan dari setiap penyelenggaran festival film yang mengikut sertakan film ini. Nah! sekarang kita masuk dalam inti perjalanan alur cerita film, kesan pertama film ini dibuka dengan adegan berlari di pantai dengan iringan musik yang lembut namun terhenti saat adegan lari di dunia nyata yang terjadi antara keempat karakter tersebut dengan para petugas polisi yang mengejarnya.
Tak cukup sampai disitu penonton langsung dikagetkan dengan adegan tabrak lari yang menjadikan Sang-Woo sebagai korbannya, dari adegan tersebut sang sutradara membuat kita kembali ke beberapa jam sebelum peristiwa kejar-kejaran dengan polisi tersebut terjadi dengan menggunakan alur maju mundur, yang kemudian menggambarkan satu persatu karakter dari keempat karekter tersebut. Dalam alur tersebut pertama di perlihatkan tokoh Yong Bi yang merupakan salah satu pemuda yang tidak lulus ujian masuk perguruan tinggi dan sedang menganggur, sementara Ji-Gong yang dikurung oleh ibunya untuk belajar agar bisa lulus ujian berikutnya. Adegan ini sangat klasik dan sudah sering kita saksikan dalam drama-drama karena ia kemudian melarikan diri dari ibunya dengan melompat dari jendela secara sembunyi-sembunyi.
Frame selanjutnya memperlihatkan tokoh Dong-Man yang merupakan anak dari seorang pelatih baseball yang dipaksa untuk menjadi atlet meski sebenarnya tidak memiliki keinginan atau kemampuan sebagai atlet. Selanjutnya, ada Sang-Woo yang tinggal bersama neneknya yang miskin dan selalu berusaha ingin agar Sang-Woo bisa masuk perguruan tinggi, meski Sang-Woo sendiri secara diam-diam telah memilih untuk mengikuti wajib militer ketimbang mengikuti less persiapan ujian yang biyayanya tidak murah. Karena salah satu teman mereka yaitu Sang-Woo sudah bulat untuk mengikuti wajib militer mereka kemudian berencana untuk mengadakan perjalanan perpisahan yang tujuannya adalah perjalanan untuk bersenang-senang ke pantai ala anak remaja yang baru lulus SMA dan masih menganggur, sebelum Sang-Woo benar-benar berangkat.



Namun naas ditengah-tengah saat keceriaan mereka akan berakhir salah satu dari mereka melihat mobil yang bergoyang sedang terparkir di tempat yang sepi, pikrian jorok para remaja ini kemudian timbul untuk mengintip, tapi celakanya bukan apa yang mereka bayangkan sedang terjadi melainkan ada sebuah kejadian kekerasan antara pasangan suami istri, tak pikir panjang mereka kemudian melerai pertengkaran suami istri tersebut yang berujung perkelahian mereka dengan seorang suami yang menganiyaya istrinya karena selingkuh.
Dengan menggunakan alur yang terus maju lalu kemudian mundur membuat penonton merasakan emosi film yang naik turun, dengan dikemas secara apik masih dengan ciri khas film korea yang sangat dramatis juga memacu adrenalin penonton. Terlebih saat mereka harus ditangkap oleh polisi dan kesaksian palsu wanita yang mereka tolong dari penganiyayaan yang bahkan menyudutkan mereka sebagai pembunuh suaminya yang sebenarnya kemungkinan ia sendiri dengan selingkuhannya yang melakukan pembunuhan tersebut.

Dan yang paling membuat mata saya terbelalak dan tidak habis pikir adalah saat mendekati ending film yaitu ketika mereka menjadikan teman mereka Sang-Woo yang sedang koma di rumah sakit akibat tabrak lari, sebagai pelaku tunggal atas pembunuhan tersebut. Untuk lebih jelas silakan saksikan sendiri bagaimana kisah selengkapnya film ini. Tapi pada kesimpulannya film ini betul-betul menyadarkan saya bahwa tidak ada satu bentuk persahabatan sekarang di dunia ini yang betul-betul tulus, meski kamu telah berusaha untuk tulus tapi terkadang dunia tidak menginginkan anda untuk tulus. 

Sebenarnya tokoh Yong-Bi adalah karakter yang paling tidak terima jika Sang-Woo menjadi tersangka agar mereka bebas dari tuduhan sementara ia mengorbankan satu teman mereka yang jelas mereka sama-sama tau bahwa tidak ada salah satu pun dari mereka yang melakukan pembunuhan itu. Yong-Bi adalah sosok yang paling dekat denga Sang-Woo dan memiliki kedekatan sangat dalam diantara mereka makin terpukul dengan meninggalnya teman mereka yang mereka tunjuk sebagai tersangka.
Saya pikir film ini luar biasa mengiris-ngiris hati author, meski tidak sama dengan kejadian ini tapi author pernah mengalami fitnah yang dilemparkan oleh beberapa teman-teman saya di perguruan tinggi bahkan yang lebih menyakitkan adalah karena yang melakukan hal tersebut adalah orang-orang yang telah author anggap lebih dari saudara author sendiri, author bahkan tidak pernah berharap untuk mngingat atau bahkan memiliki perasaan untuk pamrih sedikit pun atas pengorbanan dan kebaikan yang telah author persembahkan untuk mereka, tapi kembali lagi bahkan jika kita telah berusaha untuk tulus terkadang dunia memang tidak dapat menerima ketulusan kita. Tapi saya tidak pernah bersedih karena niat awal author berteman dengan mereka adalah karena mamang author hanya ingin memiliki teman karib layaknya teman karib yang author miliki ketika masih di TK sampai SMA.

 Tapi mereka melepaskan ketulusan saya dan membalasnya dengan fitnah yang brutal hingga merusak saya dan pribadi serta nama baik author. Dan saya bersyukur kepada Allah bahwa semua yang terjadi itu adalah untuk saya belajar kapan dan kepada siapa saya harus berkorban dan memperembahkan ketulusan. Terima kasih telah mampir di tulisan ini, sampai Jumpa di tulisan saya berikutnya...bye-bye!!


Berikut saya siapkan trailler film ini :



dan jika anda ingin mendownload film ini dalam versi full movie silakan klik di sini. 

Previous
Next Post »

2 comments

Click here for comments
Unknown
admin
December 20, 2016 at 8:31 PM ×

panjangg amatt,, kalo bisa buat keaimpulannya jadi gua ga capek bacanya,, bdw ni film mwnceritakan tentang paan sihh??

Reply
avatar
Arunk
admin
December 20, 2016 at 10:32 PM ×

oke, makasih Michelle Cu...film ini menceritakan prjalanan 4 org sahabat yg dituduh membunuh, dan untk mnyelamtkan diri mereka dri tuduhan mreka kmudian mngarahkan tuduhan itu pd salah satu teman mreka yg sedang koma di rumah sakit. Film ini sangat miris dan mnyedihkan untk sebuah prsahabatan.

Reply
avatar

Coming Soon !